Awal Tahun 2024

 Senin, 1 Januari 2024


Apartemen tempat tinggal kami



Tahun baru kami kali ini berada di Jakarta, bukan buat liburan, melainkan memang saat ini tinggal di sini. Suami pindah tugas sejak 11 Maret 2023. Kami menempati sebuah unit kamar di apartemen  Sunter Parkview. Apartemen dengan 2 kamar, yang luasnya sekitar 5×6 m, kira-kira seluas kamar utama rumah kami. 


Malam tahun baru kami habiskan di dalam kamar, kebetulan anak-anak sedang libur, jadi formasi kami lengkap, bapak, ibu dan dua anaknya. Sebenarnya ada hajatan perayaan tahun baru di sini, tetapi kami samasekali tidak tertarik untuk hadir, buatku dan suami, mungkin karena faktor umur, ya, eh, bukan dong, suami aslinya memang gak suka dengan keramaian model perayaan begitu sejak mudanya, asli introvert sih dia. Kalau anak-anak mungkin memang tidak tertarik karena lebih suka menghabiskan waktu di depan laptopnya, mengerjakan project entah apa kalau si Ray, kalau Fira memang sedang koordinasi dengan teman-temannya ngomongin soal sumpah dokter di pertengahan bulan ini. 


Kami bahkan tidur lebih awal dari biasanya, Ray yang biasanya tidur paling akhir, tadi malam pamit tidur duluan karena selepas Isya perutnya agak mual. 


Syukurnya kamar apartemen kedap udara. Kami menempati lantai 6, kalau tidak kedap, tentu merasa terganggu karena bisingnya suara kembang api yang ditembakkan. Kalau di Medan suara-suara itu sangat mengganggu sekali saking bisingnya. 


Tadi malam aku sempat mikir, di negara-negara yang sedang dihujani peluru akibat perang, suara-suara itu pasti sangat menakutkan, mereka tentu berharap agar suara-suara dentuman itu tidak lagi terdengar, sepanjang waktu, mereka pasti ketakutan. Di negara-negara damai, justru bergembira ria menyambut suara-suara mirip dentuman senjata sembari bergembira ria. Kita meneriakkan kemerdekaan bagi mereka, namun pada saat yang sama kita bersorak pada suara-suara yang mengingatkan ketakutan mereka. Sungguh sangat bertolak belakang menurutku. 


                      Lantai 6 tower B



Saat ini masih terjadi perang di jalur Gaza, ratusan ribu korban berjatuhan. Sebagian besar penduduk dunia meneriakkan perdamaian untuk negeri Palestina, beritanya setiap hari mewarnai media-media. Jadi tanggapan pribadiku merasa miris dengan kebiasaan meledakkan kembang api saat ini, seperti tidak punya empati.


Ini opiniku saja, jangan kejauhan menilainya, murni pikiran ibu-ibu biasa yang tidak sanggup melihat postingan berdarah-darah, yang memilih berkontribusi dengan cara berbeda. 


Dulu aku mengira, tinggal di Jakarta akan  sulit menghindar dari hal-hal negatif, ternyata tidak kok. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Yang pasti, kita akan dikelompokkan pada apa yang kita cari.


Selamat datang tahun 2024. 


Terima kasih tahun 2023, banyak hal terjadi di rentang tahun kemarin, suka duka ada di dalamnya, meninggalnya abang pada tanggal 6  Nopember adalah cerita dukanya. Bahagianya, diberi kesempatan oleh Allah untuk punya pengalaman baru tinggal di Jakarta sejak 11 Maret. 


Apa resolusiku untuk tahun 2024? 


Entahlah, sepanjang hidup, rasa-rasanya aku tidak punya resolusi yang kuperjuangkan mati-matian. Mungkin zaman muda dulu punya, tetapi belum paham kalau target itu dinamai resolusi. Rasa-rasanya resolusiku dahulu adalah menikah dengan Pak Syam😂😂


Setelahnya aku tidak menandai hal-hal yang kujalani disebut target tahun yad. Bisa jadi membangun rumah, memilih sekolah terbaik buat anak-anak, menambah momongan, dulu pernah menjadi goalku, yang setelah terlewati semua seperti biasa-biasa saja,. Lupa akan geregetnya.

Apa memang begitu, ya? Setelah semuanya terlewati, perjuangan yang kita lakukan rasanya tidak semenakutkan yang kita bayangkan. 


#kisahharitua



Komentar

Postingan Populer