Pilpres 2024 di Jakarta



Sebentar lagi pemilihan presiden, pencoblosan akan diadakan pada tanggal 14 Februari 2024. Kemungkinan kami mencoblos di sini, tetapi caranya belum tahu, apakah dengan menunjukkan KTP saja sudah bisa, seperti tahun lalu bagi perantau, atau ada cara lainnya. Biasanya selalu ada perubahan pada teknis pencoblosan. 


Baru kali ini saat pemilu tidak tinggal di kampung halaman, sekalinya berada di daerah lain langsung di ibukota negara DKI JAKARTA (sebelum pindah ke IKN). 


Pilpres kali ini lebih kondusif dibanding 2 tahun belakangan. Entah karena internet ditertibkan dengan pengawasan ketat, atau memang sekarang para penggunanya lebih paham kalau ujaran kebencian seperti dua tahun yll itu sangat tidak baik dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental, terutama pada anak-anak. Aku pernah berpikir akan logout dari semua medsosku kalau keadaannya masih seperti dulu.


Saat ini kampanye disampaikan jauh lebih baik, penyampaian uneg-uneg disampaikan langsung di depan kandidatnya, dan biasanya ini dilakukan oleh para komedian istilahnya roasting. Dih, kadang ya aku suka mikir, berani bener mereka ngomongin kejadian-kejadian yang pernah dilakukan oleh tokohnya tanpa takut kena somasi. Seru sih cara ini, kita bisa melihat langsung perubahan air muka mereka. Bantahan atau klarifikasi juga bisa kita dengar dari mulut yang bersangkutan. 


Podcast saat ini juga menjamur, obrolan dua arah yang membahas issue-issue yang sedang tranding bisa kita saksikan melalui channel youtube. Podcast yang saat ini menduduki peringkat 1 adalah milik Dedy Corbuzier, hampir semua tokoh publik pernah hadir di sana untuk diwawancarai sesuai kapabilitas mereka. Banyak informasi bisa kita gali dari tontonan seperti ini. Mau cari pembahasan tentang apa saja ada, saat musim politik maka banyak podcast yang membahas politik,  pokoknya mereka menyajikan sesuai berita yang diminati oleh netijen. 


Pemilihan capres-cawapres tahun 2024 para kandidatnya adalah:

1.Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) 

2.Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming (Gemoy) 

3.Ganjar Pranowo-Mahfud 




Saat tulisan ini dibuat sudah dilakukan 3 kali debat capres-cawapres. Aku sendiri belum memutuskan akan memilih pasangan nomor berapa. Masih menggali informasi, mencermati siapa yang menurutku terbaik dari para calon pemimpin orang-orang yang tentu saja baik tersebut. 


Pemilu kali ini ada perubahan undang-undang MK yang diubah, yaitu batas usia minimum bagi calon capres-cawapres. Jika dahulunya minimal di atas usia 45 tahun-an, sekarang menjadi lebih muda dikarenakan usia cawapres dari nomor urut 2 usianya masih 36 tahun. 


Aku pernah berpikir bahwa anak-anak muda yang kompeten bisa menjabat di pemerintahan, mungkin waktu itu karena aku melihat usia dari para pemimpin yang sudah sepuh. Namun sebagian besar orang menilai bahwa usia yang relatif muda masih kurang pengalaman, dikhawatirkan kurang cakap dalam mengelola emosi. 


Perubahan usia minimum ini menjadi perdebatan, banyak yang tidak setuju, terlebih dimunculkan dalam waktu yang berdekatan dengan pemilu dan salah satu cawapresnya (dari 02) adalah anak presiden yang sedang menjabat. Keputusan ini dinilai memanfaatkan jabatan dan disebut ada unsur dinasti politik.  


Entahlah, aku sangat awam politik, kutulis cerita ini dari hasil penilaian sesudah membaca dan melihat tulisan mengenai kecacatan hukum yang terjadi saat ini. 


Andaikan hal-hal di atas dikerjakan bukan pada waktu sekarang, maksudnya saat tidak dekat pemilu, dan salah satu calonnya bukan dari keluarga presiden, apakah perubahan itu akan menimbulkan gelombang protes juga? 


So apapun persoalannya, kuharap endingnya menyenangkan, negeri ini aman damai sentausa. Aamiin.. 


#kisahharitua




Komentar

Postingan Populer